Tanaman jahe sudah sangat di kenal di Indonesia. Tak sulit untuk  menemukan jahe karena tanaman ini sekarang banyak digunakan di antaranya  sebagai bumbu masak, pemberi aroma berbagai makanan dan minuman serta  bahan obat-obatan tradisional. Khusus sebagai obat, khasiat jahe sudah  dikenal turun-temurun di antaranya sebagai pereda sakit kepala, batuk,  masuk angin. Jahe juga kerap digunakan sebagai obat untuk meredakan  gangguan saluran pencernaan, rematik, obat antimual dan mabuk  perjalanan, kembung, kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, penawar  racun, gatal digigit serangga, keseleo, bengkak, serta memar.
Sejak ratusan tahun lalu, jahe telah dikenal sebagai tanaman yang sangat  kaya akan manfaat, baik sebagai rempah atau bumbu maupun sebagai ramuan  obat.  Tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Zingiber officinale Roscoe  ini aslinya berasal dari Asia Pasifik, menyebar dari India sampai Cina. Tak sulit untuk menemukan jahe karena tanaman ini sekarang banyak  digunakan di antaranya sebagai bumbu masak, pemberi aroma berbagai  makanan dan minuman serta bahan obat-obatan tradisional.
Khusus sebagai obat, khasiat jahe sudah dikenal turun-temurun di   antaranya sebagai pereda  sakit kepala, batuk, masuk angin.  Jahe juga  kerap digunakan sebagai obat untuk meredakan gangguan saluran  pencernaan, rematik, obat antimual dan mabuk perjalanan, kembung,  kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, penawar racun, gatal digigit  serangga, keseleo, bengkak, serta memar.
Sejauh ini, hasil uji farmakologi menunjukkan bahwa jahe memiliki  beberapa aktivitas sebagai antiradang. Uji laboratorium memperlihat  bahwa ekstrak jahe dalam air panas menghambat aktivitas lipoksigenase  dan siklooksigenase sehingga menurunkan kadar prostaglandin dan  leukotriena (mediator inflamasi).
Riset di Cina melaporkan bahwa pada ratusan penderita rematik dan  sakit punggung kronis yang disuntik 5 – 10% ekstrak jahe memperoleh efek  pengurangan rasa sakit, menurunkan pembengkakan tulang sendi. Pemberian  secara per oral serbuk jahe pada penderita rematik dan musculoskeletal  dilaporkan menurunkan rasa sakit dan pembengkakan.
Jahe juga berkhasiat sebagai antimuntah dan dapat digunakan para ibu  hamil mengurangi morning sickness. Penelitian menunjukkan bahwa jahe  sangat efektif menurunkan metoklopamid senyawa penginduksi mual dan  muntah. Menurut German Federal Health Agency,  jahe efektif untuk  mengobati gangguan pencernaan dan pencegahan gejala motion sickness.
Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting dalam membantu  tubuh mencerna dan menyerap makanan. Pertama, lipase yang berfungsi  memecah lemak dan kedua adalah protease yang berfungsi memecah protein.
Jahe juga sekurangnya mengandung 19 komponen bio-aktif yang berguna  bagi tubuh. Senyawa kimia pada jahe adalah di antaranya minyak atsiri  yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpen, zingiberen, bisabolena,  zingeron, oleoresin, kamfena, limonen, borneol, sineol, sitral,  zingiberal, felandren. Di samping itu, terdapat juga sagaol, gingerol,  pati, damar, asam-asam organik seperti asam malat dan asam oksalat,  Vitamin A, B, dan C, senyawa- senyawa flavonoid dan polifenol.
Salah satu komponen yang paling utama yakni gingerol bersifat   antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah.  Jadi dengan begitu  jahe mampu mencegah  tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke,  dan serangan jantung. Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan  kadar kolesterol.
